This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 11 Maret 2013

Tips Perawatan Burung Pleci

Salam hangat kicau mania, dibawah ini saya akan membagikan tips perawatan burung pleci yang sedang menggelora dan menjadi primadona di Indonesia khususnya.
Cara merawat burung yang satu ini memang gampang-gampang susah, tetapi apabila kita perhatikan karakter burung yang satu ini dan juga karakter suaranya yang tipis,lantang,tajam,dan indah di dengar tentu akan membuat kita penasaran untuk merawatnya. Perawatan pleci untuk turun di arena lomba maupun untuk burung rumahan pada dasarnya sama saja, hanya saja cara kita yang memperlakukan si pleci sedikit berbeda.  
Dibawah ini tips perawatan burung pleci untuk rumahan maupun untuk turun di arena lomba. 

Perawatan pleci untuk arena lomba :
  • Perhatikan selalu pakan dan minum serta ekstra fooding untuk si pleci agar si pleci tidak overweight (gendut). Beri pakan terbaik untuk si pleci agar pleci merasa diperlakukan istimewa, seperti racikan voer halus + tepung jangkrik,kroto pada pagi hari setelah mandi dan di jemur lalu pada sore hari sebelum si pleci dikerodong dan juga buah-buah'an serta madu.
  • Kerodong pleci setelah di jemur pada pagi hari maupun sore hari dan di beri makan, agar si pleci bisa beristirahat .
  • Perhatikan juga posisi letak dari pleci, beri jarak dalam meletakkan pleci agar tidak terlalu dekat (rendeng) dengan burung yang superior maupun yang sudah gacor . Agar pleci tidak down mentalnya pada saat merecord suara burung lain, dan kalau bisa letakkan pleci dekat kamar mandi agar si pleci bisa sekaligus mendengarkan suara terapi air .
  • Untuk mandi dan penjemuran biasakan pleci diangin-anginkan terlebih dahulu sebelum mandi dan di jemur pada pagi maupun sore hari. Jemur pleci pada saat cuaca cerah mulai jam 08.00 s/d 10.00 siang, lalu pada sore hari pada jam 15.30 s/d  16.30 sore. Usahakan pada saat menjemur dekatkan pleci dengan burung yang seimbang seperti burung ciblek,gelatik,kenari,blackthroat dll. Apabila cuaca mendung pada pagi hari maupun sore hari letakkan wadah air untuk mandi si pleci agar si pleci mandi dengan sendirinya .
  • Untuk mastering pleci lakukan pada siang hari setelah pleci istirahat jemur pagi pada jam 11.00 s/d 14.00 siang dan pada malam hari pada jam 22.00 malam s/d 05.00 pagi.
 
  • Sering-sering si pleci di dekatkan (di track) dengan pleci yang lainnya agar mental si pleci terlatih, apabila hanya memelihara satu pleci di dalam satu rumah numpang dengan tetangga mungkin tetangga anda punya pleci juga.
  • Dan yang terakhir selalu perhatikan kebersihan kandang si pleci agar si pleci tidak terserang penyakit dan juga kutu.

Untuk tips perawatan pleci rumahan sebagian besar sama dengan perawatan pleci untuk arena lomba, hanya saja cara kita memperlakukan pleci rumahan dengan pleci untuk arena lomba sedikit berbeda. Terutama cara meletakkan si pleci di gantangan rumah, letakkan si pleci berjauhan agar si pleci bisa saling calling (bersahut-sahut'an) dengan pleci lainnya.

Sekian saja tips perawatan burung pleci dari saya, semoga bisa bermanfaat untuk semua penggemar burung pleci (Pleci Mania) dan juga kicau mania semuanya. Semoga pleci anda di rumah tambah top dan jossh dalam melaksanakan tugasnya..
Ditunggu kritik dan sarannya supaya bisa saling sharing sesama kicau mania..

Terima Kasih.

Minggu, 10 Maret 2013

Pengertian JAVA serta Kelebihan dan Kekurangannya

Java adalah sebuah bahasa pemrograman pada komputer sama seperti pendahulunya c++ . Bahasa pemrograman ini dikembangkan oleh Sun microsystems yang dikembangkan pada tahun 1995 . Awalnya java diciptakan pada tahun 1991 oleh Patrick Naughton, Mike Sheridan , James Gosling dan Bill Joy beserta programer dari Sun Microsystems . Uniknya nama java diambil dari nama pulau jawa ( bahasa inggris dari jawa ) karena James Gosling " Bapak Java " menyukai kopi tubruk yang berasal dari pulau Jawa . Jadi kita perlu berbangga menjadi warga negara Indonesia .


 Java sendiri merupakan bahasa pemrograman yang berbasis objek , maksudnya adalah semua aspek yang terdapat pada java adalah objek sehingga sangat memudahkan untuk mendesain , membuat dan mengembangkan program java dengan cepat . Kelebihan ini membuat program java menjadi mudah untuk digunakan oleh banyak orang . Bahasa pemrograman ini juga dapat digunakan oleh banyak sistem operasi , seperti : Microsoft Windows, Linux, Mac OS, dan Sun Solaris ( Multiplatform )

Kelebihan Java :
Berorientasi objek , Memudahkan untuk mendesign dan mengembangkan program dengan cepat dan teliti , sehinnga mudah digunakan . Salah satu bahasa pemrograman yang berorientasi objek secara murni .
Mirip c++, Mempunyai sintaks yang mirip dengan bahasa pemrograman c++ . Sehingga para pengguna c++ banyak yang hijrah menggunakan Java .
Multiplatform, Dapat digunakan dibanyak sistem operasi .
Perkembangan yang luas, Dari game sampai sistem operasi handphone menggunakan program java . Misalnya Handphone Sonny Ericsson dan Opera Mini 3 yang bertipe .jar ( Java Archive ) .
Mempunyai pengumpulan sampah otomatis .

Kekurangan Java
:
Proses Compile, Mengharuskan pengguna mengcompile programnya sebelum dijalankan, berbeda dengan bahasa pemrograman python yang tidak perlu mengcompile terlebih dahulu .
Penggunaan Memori yang besar , Berbeda dengan bahasa pemrograman lain yang hanya membutuhkan memori sedikit.

Object Oriented Programming (OOP)
Pemrogramman Berorientasi Objek (OOP) merupakan metode yang paling populer dalam Dunia rekayasa perangkat lunak saat ini. OOP membuat proses pengembangan perangkat lunak dapat dilakukan secara modular yang berarti sistem dapat dikembangkan tahap demi tahap tanpa mengubah (banyak) fondasi yang sudah ada.

Object Oriented Programming
adalah sebuah pendekatan untuk pengembangan / development suatu software dimana dalam struktur software tersebut didasarkan kepada interaksi objek dalam penyelesaian suatu proses /  tugas. Interaksi tersebut mengambil form dari pesan-pesan dan  mengirimkannya kembali anatar objek tersebut. Objek akan merespon pesan tersebut menjadi sebuah tindakan / action atau metode. jika kita melihat tugas disekitar kita diselesaikan, kita akan mengetahui bahwa kita berinteraksi dalam sebuah object-oriented world. jika akan berpergian kita akan berinteraksi dengan objek mobil. sebagai sebuah object, mobil berisi object-object lain yang berinteraksi untuk melakukan tugasnya membawa kita.

Pemrogramman Berbasis Object.
1. Fungsi dan data menjadi satu kesatuan yang disebut object.
2. Objek-objek dalam OOP bersifat aktif.
3. Cara Pandang ; Program bukan urut-urutan instruksi tapi diselesaikan oleh objek-objek yang bekerjasama untuk menyelesaikan masalah.

Karakteristik OOP.
Suatu Program disebut dengan pemrogramman berbasis objek (OOP) karena terdapat ;
1. Encapsulation (pembungkusan)
2. Inheritance (pewarisan)
3. polymorphsm (polimorfisme - perbedaan bentuk)

1. Encapsulation (pembungkusan)
Ciri penting lainnya dari OOP adalah Encapsulation. Encapsulation adalah sebuah proses dimana tidak ada akses langsung ke data yang diberikan, bahkan Hidden. Jika kamu ingin mendapat data, kamu harus berinteraksi dengan objek yang bertanggungjawab atas data tersebut. Dalam contoh Inventory, jika kita ingin melihat atau mengupdate informasi atas produk, kita seharusnya bekerja melalui object produk.untuk membaca data, kita mengirimkan ke objek produk, kemudian objek produk akan membaca pesan dan mengirimkan pesan balik ke kamu.

a. Variabel dan method dalam suatu objek dibungkus agar terlindungi.
b. Untuk mengakses, variabel dan method yang dibungkus tadi perlu interface.
c. setelah variabel dan method dibungkus, hak akses terhadapnya bisa ditentukan.
d. konsep pembungkusan ini pada dasarnya merupakan perluasan dari tipe data struktur.

(2) Dua Hal dalam Enkapsulasi.
1. Information Hidding.
2. Menyediakan Perantara (method) untuk mengakses data
*
Contoh :
public class Siswa {
private int nrp;
public void setNRP(int n) {
nrp=n;
}
}

2. Inheritance (pewarisan)
Banyak Objek diklasifikasikan menurut Hirarki. Contoh, kamu dapat mengklasifikasikan sebuah Mobil, yg mempunyai karakteristik umumnya mobil, seperti mempunyai ban, mesin serta body. keturunan berikutnya diturunkan dengan atribut umum, seperti ukuran, jumlah roda isi silinder, dll atau mengklasifikasikan mereka atas dasar daya angkutnya, contoh, ada kendaraan komersial atau kendaraan pribadi, ada truk atau mobil penumpang. kamu menggunakan inheritance dalam OOP untuk mengklasifikasikan Objek dalm program sesuai karakteristik umum dan fungsinya.
a. Sebuah class bisa mewariskan atribut dan method nya ke class yang lain.
b. Class yang mewarisi disebut SUPERCLASS
c. Class yang diberi warisan disebut SUBCLASS
d. Sebuah Subclass bisa mewariskan atau berlaku sebagai superclass yang lain disebut MULTILEVEL INHERITANCE


Contoh Pewarisan :
1. Class Nenek adalah superclass dari class Ibu
2. Class Ibu adalah superclass dari class Anak
3. Sebuah subclass memiliki beberapa kesamaan dengan superclass-nya, dalam hal atribut/variabel dan method yang dimilikinya
4.Contoh pewarisan yang lain : class kendaraan merupakan superclass bagi class mobil, truk dan bis.
 
Keuntungan Penggunaan Pewarisan
1. Subclass memiliki atribut dan method yang spesifik yang membedakannya dengan superclass, meskipun keduanya mirip (dalam hal kesamaan atribut dan method)
2. Dengan demikian pada pembuatan Subclass, programmer bisa menggunakan ulang sorce code dari superclass yang ada. ini yang disebut dengan reuse.
3. Class-class yang didefinisikan dengan atribut dan method yang bersifat umum yang berlaku baik pada superclass maupun subclass disebut dengan abstract class.

3. Polymorphism
polymorphisms adalah kemampuan 2 buah object yg berbeda untuk merespon pesan permintaan yang sama dalam suatu cara yang unik. Contoh, saya melatih Anjing saya dengan perintah untuk menggonggong, dan juga saya melatih burung untuk merespon perintah saya untuk berkicau. Saya lakukan latihan untuk merespon kepada mereka dengan perintah lisan. melalui Polumorphism saya tahu bahwa anjing dan burung akan merespon dengan gonggongan dan kicauan.

Rabu, 27 Februari 2013

Teori Bahasa Automata


TEORI BAHASA DAN OTOMATA


MATERI KULIAH :


Topik
Substansi
1
Kontrakpembelajaran, Pendahuluan
a.   Ketentuan dalam Kuliah
b.   Pengertian Bahasa
c.   Pengertian Otomata
2
Pengertian Dasar dan Operasi pada string

a. Pngertian Dasar Simbol dll
b. Operasi dasar string
3
Grammar dan Bahasa

a. Definisi Grammar
b. Klasifikasi Grammar/bahasa
c. Penentuan bahasa dari suatu grammar
d.  Penentuan grammar dari suatu bahasa

4,5
Mesin Pengenal Bahasa
(OTOMATA)
a.   Macam-macam mesin pengenal bahasa
b.  Finite State Automata
c.   Ekuivalensi NFA-DFA
6
Ekspresi Reguler.

a.   Pengertian ER
b.   Menentukan ER dari suatu bahasa reguler
c.   Membuat NFA dari ER
7
Ujian sisipan

8,9
Bahasa Bebas Konteks
a. Penyederhanaan tata bahasa bebas konteks
b. Bentuk Normal Chomsky
10,11
PushDown Automata (PDA)

a. Pengertian PDA
b. PDA deterministik/non deterministik.
12
Mesin Turing
a. Pengertian Mesin Turing
b. Penerimaan pada MT
13-15
Topik Khusus

Topik-topik khusus/ masalah2  yang lebih kompleks dari teori bahasa dan otomata.
16
Ujian Akhir





Buku :


  • Teori Bahasa dan Otomata, John E. Hopcroft dkk. (terjemahan, Edisi 2, 2007)
  • Teori Bahasa dan Otomata, Firrar Utdirartatmo
  • Introduction to Languages and The Theory of Computation, John C. Martin
·         An Introduction to Formal Language and Automata, Peter Linz

 

Teori Bahasa

  • Teori bahasa membicarakan bahasa formal (formal language), terutama untuk kepentingan perancangan kompilator (compiler) dan pemroses naskah (text processor).
  • Bahasa formal adalah kumpulan kalimat. Semua kalimat dalam sebuah bahasa dibangkitkan oleh sebuah tata bahasa (grammar) yang sama.
  • Sebuah bahasa formal bisa dibangkitkan oleh dua atau lebih tata bahasa berbeda.
  •  Dikatakan bahasa formal karena grammar diciptakan mendahului pembangkitan setiap kalimatnya.
  • Bahasa Natural/manusia bersifat sebaliknya; grammar diciptakan untuk meresmikan kata-kata yang hidup di masyarakat. Dalam pembicaraan selanjutnya ‘bahasa formal’ akan disebut ‘bahasa’ saja.




Otomata (Automata)

  • Otomata adalah mesin abstrak yang dapat mengenali (recognize), menerima (accept), atau membangkitkan (generate) sebuah kalimat dalam bahasa tertentu.

Beberapa Pengertian Dasar :


·         Simbol adalah sebuah entitas abstrak (seperti halnya pengertian titik dalam geometri). Sebuah huruf atau sebuah angka adalah contoh simbol.
·         String adalah deretan terbatas (finite) simbol-simbol. Sebagai contoh, jika a, b, dan c adalah tiga buah simbol maka abcb adalah sebuah string yang dibangun dari ketiga simbol tersebut.
·         Jika w adalah sebuah string maka panjang string dinyatakan sebagai ïwï dan didefinisikan sebagai cacahan (banyaknya) simbol yang menyusun string tersebut. Sebagai contoh, jika w = abcb maka ïwï= 4.
·         String hampa adalah sebuah string dengan nol buah simbol. String hampa dinyatakan dengan simbol e (atau ^) sehingga ïeï= 0. String hampa dapat dipandang sebagai simbol hampa karena keduanya tersusun dari nol buah simbol.
·         Alfabet adalah hinpunan hingga (finite set) simbol-simbol

Operasi Dasar String

Diberikan dua string : x = abc, dan y = 123
·         Prefik string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan menghilangkan nol atau lebih simbol-simbol paling belakang dari string w tersebut.
Contoh : abc, ab, a, dan e adalah semua Prefix(x)
·         ProperPrefix string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan menghilangkan satu atau lebih simbol-simbol paling belakang dari string w tersebut.
Contoh : ab, a, dan e adalah semua ProperPrefix(x)
·         Postfix (atau Sufix) string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan menghilangkan nol atau lebih simbol-simbol paling depan dari string w tersebut.
Contoh : abc, bc, c, dan e adalah semua Postfix(x)
·         ProperPostfix (atau PoperSufix) string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan menghilangkan satu atau lebih simbol-simbol paling depan dari string w tersebut.
Contoh : bc, c, dan e adalah semua ProperPostfix(x)
·         Head string w adalah simbol paling depan dari string w.
Contoh : a adalah Head(x)

·         Tail string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan menghilangkan simbol paling depan dari string w tersebut.
Contoh : bc adalah Tail(x)
·         Substring string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan menghilangkan nol atau lebih simbol-simbol paling depan dan/atau simbol-simbol paling belakang dari string w tersebut.
Contoh : abc, ab, bc, a, b, c, dan e adalah semua Substring(x)
·         ProperSubstring string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan menghilangkan satu atau lebih simbol-simbol paling depan dan/atau simbol-simbol paling belakang dari string w tersebut.
Contoh : ab, bc, a, b, c, dan e adalah semua Substring(x)
·         Subsequence string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan menghilangkan nol atau lebih simbol-simbol dari string w tersebut.
Contoh : abc, ab, bc, ac, a, b, c, dan e adalah semua Subsequence(x)
·         ProperSubsequence string w adalah string yang dihasilkan dari string w dengan menghilangkan satu atau lebih simbol-simbol dari string w tersebut.
Contoh : ab, bc, ac, a, b, c, dan e adalah semua Subsequence(x)
·         Concatenation adalah penyambungan dua buah string. Operator concatenation adalah concate atau tanpa lambang apapun.
Contoh : concate(xy) = xy = abc123
·         Alternation adalah pilihan satu di antara dua buah string. Operator alternation adalah alternate atau ½.
Contoh : alternate(xy) = x½y = abc atau 123
·         Kleene Closure : x* = e½x½xx½xxx½… = e½x½x½x½
·         Positive Closure : x = x½xx½xxx½… = x½x½x½

Beberapa Sifat Operasi

·         Tidak selalu berlaku : x = Prefix(x)Postfix(x)
·         Selalu berlaku : x = Head(x)Tail(x)
·         Tidak selalu berlaku : Prefix(x) = Postfix(x) atau Prefix(x) ¹ Postfix(x)
·         Selalu berlaku : ProperPrefix(x) ¹ ProperPostfix(x)
·         Selalu berlaku : Head(x) ¹ Tail(x)
·         Setiap Prefix(x), ProperPrefix(x), Postfix(x), ProperPostfix(x), Head(x), dan Tail(x) adalah Substring(x), tetapi tidak sebaliknya
·         Setiap Substring(x) adalah Subsequence(x), tetapi tidak sebaliknya
·         Dua sifat aljabar concatenation :
¨      Operasi concatenation bersifat asosiatif : x(yz) = (xy)z
¨      Elemen identitas operasi concatenation adalah e : ex = xe = x
·         Tiga sifat aljabar alternation :
¨      Operasi alternation bersifat komutatif : x½y = y½x
¨      Operasi alternation bersifat asosiatif : x½(y½z) = (x½y)½z
¨      Elemen identitas operasi alternation adalah dirinya sendiri : x½x = x
·         Sifat distributif concatenation terhadap alternation : x (y½z) = xy½xz
·         Beberapa kesamaan :
¨      Kesamaan ke-1 : (x*)* = x*
¨      Kesamaan ke-2 : e½x = x½e = x*
¨      Kesamaan ke-3 : (x½y)* = e½x½y½xx½yy½xy½yx½… = semua string yang merupakan concatenation dari nol atau lebih x, y, atau keduanya.

 

GRAMMAR DAN BAHASA

Konsep Dasar


·       Anggota alfabet dinamakan simbol terminal.

·       Kalimat adalah deretan hingga simbol-simbol terminal.

·       Bahasa adalah himpunan kalimat-kalimat. Anggota bahasa bisa tak hingga kalimat.

·       Simbol-simbol berikut adalah simbol terminal :
ü huruf kecil, misalnya : a, b, c, 0, 1, ..
ü simbol operator, misalnya : +, -, dan ´
ü simbol tanda baca, misalnya : (,  ),  dan ;
ü string yang tercetak tebal, misalnya : if, then, dan else.

·       Simbol-simbol berikut adalah simbol non terminal /Variabel :
ü huruf besar, misalnya : A, B, C
ü huruf S sebagai simbol awal
ü string yang tercetak miring, misalnya : expr

·       Huruf yunani melambangkan string yang tersusun atas simbol-simbol terminal atau simbol-simbol non terminal atau campuran keduanya, misalnya : a, b, dan g.

·       Sebuah produksi dilambangkan sebagai a ® b, artinya : dalam sebuah derivasi dapat dilakukan penggantian simbol a dengan simbol b.

·       Derivasi adalah proses pembentukan sebuah kalimat atau sentensial. Sebuah derivasi dilambangkan sebagai : a Þ b.

·       Sentensial adalah string yang tersusun atas simbol-simbol terminal atau simbol-simbol non terminal atau campuran keduanya.

·       Kalimat adalah string yang tersusun atas simbol-simbol terminal. Kalimat adalah merupakan sentensial, sebaliknya belum tentu..

Grammar :


Grammar G didefinisikan sebagai pasangan 4 tuple : V, V, S, dan P, dan dituliskan sebagai G(V, V, S, P), dimana :

V      : himpunan  simbol-simbol  terminal  (alfabet) àkamus
V      : himpunan simbol-simbol non terminal
SÎV : simbol awal (atau simbol start)
P          : himpunan produksi

Contoh :

1.  G1 :  VT = {I,  Love, Miss, You}, V = {S,A,B,C},
                   P = {S ® ABC, A® I, B® Love | Miss, C® You}

S Þ ABC
   Þ IloveYou

L(G1)={IloveYou, IMissYou}

2. . G2 :  VT = {a}, V = {S}, P = {S ® aS½a} 

S Þ aS
   Þ aaS
   Þ aaa                    L(G2) ={an ½ n ≥ 1}

             L(G2)={a, aa, aaa, aaaa,…}




Klasifikasi Chomsky


            Berdasarkan komposisi bentuk ruas kiri dan ruas kanan produksinya (a ® b), Noam Chomsky mengklasifikasikan 4 tipe grammar :

1.    Grammar tipe ke-0 : Unrestricted Grammar (UG)
Ciri : a, b Î (V½V)*, ïaï> 0
2.    Grammar tipe ke-1 : Context Sensitive Grammar (CSG)
Ciri : a, b Î (V½V) *, 0 < ïaï £ ïbï
3.    Grammar tipe ke-2 : Context Free Grammar (CFG)
Ciri : a Î V, b Î (V½V)*
4.    Grammar tipe ke-3 : Regular Grammar (RG)
Ciri : a Î V, b Î {V, VV} atau a Î V, b Î {V, VV}

Tipe sebuah grammar (atau bahasa) ditentukan dengan aturan sebagai berikut :

A language is said to be type-i (i = 0, 1, 2, 3) language if it can be specified by a type-i grammar but can’t be specified any type-(i+1) grammar.


Contoh Analisa Penentuan Type Grammar


1.    Grammar G dengan P = {S ® aB, B ® bB, B ® b}.


Ruas kiri semua produksinya terdiri dari sebuah V maka G kemungkinan tipe CFG atau RG. Selanjutnya karena semua ruas kanannya terdiri dari sebuah V atau string VV maka G adalah RG(3).

2.    Grammar G dengan P = {S ® Ba, B ® Bb, B ® b}.

Ruas kiri semua produksinya terdiri dari sebuah V maka G kemungkinan tipe CFG atau RG. Selanjutnya karena semua ruas kanannya terdiri dari sebuah V atau string VV maka G adalah RG(3).

3.    Grammar G dengan P = {S ® Ba, B ® bB, B ® b}.




Ruas kiri semua produksinya terdiri dari sebuah V maka G kemungkinan tipe CFG atau RG. Selanjutnya karena ruas kanannya mengandung string VV (yaitu bB) dan juga string VV (Ba) maka G bukan RG, dengan kata lain G adalah CFG(2).

4.    Grammar G dengan P = {S ® aAb, B ® aB}.

 Ruas kiri semua produksinya terdiri dari sebuah V maka G kemungkinan tipe CFG atau RG. Selanjutnya karena ruas kanannya mengandung string yang panjangnya lebih dari 2 (yaitu aAb) maka G bukan RG, dengan kata lain G adalah CFG.

5.    Grammar G dengan P = {S ® aA, S ® aB, aAb ® aBCb}.


Ruas kirinya mengandung string yang panjangnya lebih dari 1 (yaitu aAb) maka G kemungkinan tipe CSG atau UG. Selanjutnya karena semua ruas kirinya lebih pendek atau sama dengan ruas kananya maka G adalah CSG.


6.    Grammar G dengan P = {aS ® ab, SAc ® bc}.


 Ruas kirinya mengandung string yang panjangnya lebih dari 1 maka G kemungkinan tipe CSG atau UG. Selanjutnya karena terdapat ruas kirinya yang lebih panjang daripada ruas kananya (yaitu SAc) maka G adalah UG.

Derivasi Kalimat dan Penentuan Bahasa


Tentukan bahasa dari masing-masing gramar berikut :

1.    G dengan P = {1. S ® aAa,  2. A ® aAa,  3. A ® b}.

Jawab :
Derivasi kalimat terpendek :               Derivasi kalimat umum :
S Þ aAa         (1)                                 S Þ aAa              (1)
   Þ aba          (3)                                    Þ aaAaa          (2)
                                                                    ¼
                                                                  Þ aAa         (2)
                                                                  Þ aba           (3)

Dari pola kedua kalimat disimpulkan : L(G) = { aba½ n ³ 1}

2.    G dengan
P = {1. S ® aS,  2. S ® aB,  3. B ® bC,  4. C ® aC,  5. C ® a}.

Jawab :

Derivasi kalimat terpendek :               Derivasi kalimat umum :
S Þ aB           (2)                                 S Þ aS                (1)
   Þ abC         (3)                                      ¼
   Þ aba           (5)                                     Þ aS            (1)    
                                                                  Þ aB              (2)
                                                                  Þ abC           (3)
                                                                  Þ abaC          (4)
                                                                    ¼
                                                                  Þ abaC     (4)
                                                                  Þ aba         (5)

Dari pola kedua kalimat disimpulkan : L(G)={aba½n ³1, m³1}


3.    G dengan
P = {1. S ® aSBC,  2. S ® abC,  3. bB ® bb, 
 4. bC ® bc,  5. CB ® BC,  6. cC ® cc}.
Jawab :
Derivasi kalimat terpendek 1:             Derivasi kalimat terpendek 3 :
S Þ abC         (2)                                 S Þ aSBC                    (1)
   Þ abc           (4)                                    Þ aaSBCBC             (1)
Derivasi kalimat terpendek 2 :              Þ aaabCBCBC         (2)
S Þ aSBC      (1)                                      Þ aaabBCCBC         (5)
   Þ aabCBC  (2)                                     Þ aaabBCBCC         (5)
   Þ aabBCC  (5)     aabcBC (4)             Þ aaabBBCCC         (5)
   Þ aabbCC  (3)                                     Þ aaabbBCCC         (3)
   Þ aabbcC   (4)                                     Þ aaabbbCCC          (3)
   Þ aabbcc    (6)                                     Þ aaabbbcCC           (4)
                                                                  Þ aaabbbccC            (6)
                                                                  Þ aaabbbccc             (6)

Dari pola ketiga kalimat disimpulkan : L (G) = { abc½ n ³ 1}


Menentukan Grammar Sebuah Bahasa



1.    Tentukan sebuah gramar regular untuk bahasa L = { a½ n ³ 1}

Jawab :

P(L) = {S ® aS½a}

2.    Tentukan sebuah gramar bebas konteks untuk bahasa :

L : himpunan bilangan bulat non negatif ganjil


Jawab :

Langkah kunci : digit terakhir bilangan harus ganjil.

Vt={0,1,2,..9}
Vn ={S, G,J}
P={SàHT|JT|J; TàGT|JT|J; Hà2|4|6|8; Gà0|2|4|6|8;Jà1|3|5|7|9}

P={SàGS|JS|J;  Gà0|2|4|6|8;Jà1|3|5|7|9}




Buat dua buah himpunan bilangan terpisah : genap (G) dan ganjil (J)
P(L) = {S ® J½GS½JS,  G ® 0½2½4½6½8,  J ® 1½3½5½7½9}





3.    Tentukan sebuah gramar bebas konteks untuk bahasa :

B.        L = himpunan semua identifier yang sah menurut bahasa pemrograman Pascal dengan batasan : terdiri dari simbol huruf kecil dan angka, panjang identifier boleh lebih dari 8 karakter


Jawab :

Langkah kunci : karakter pertama identifier harus huruf.
Buat dua himpunan bilangan terpisah : huruf (H) dan angka (A)

SàHT|H;TàHT|AT|H|A; Hàa|..|z; Aà0|..|9



P(L) = {S ® H½HT, T ® AT½HT½H½A, 
H ® a½b½c½…,  A ® 0½1½2½…}



4.    Tentukan gramar bebas konteks untuk bahasa
L(G) = {ab½n,m ³ 1, n ¹ m}

Jawab :

Langkah kunci : sulit untuk mendefinisikan L(G) secara langsung. Jalan keluarnya adalah dengan mengingat bahwa x ¹ y berarti x > y atau x < y.
L = LÈ L,  L ={ab½n  > m ³ 1}, L = {ab½1 £ n  < m}.
P(L) = {A ® aA½aC, C ® aCb½ab}, Q(L) = {B ® Bb½Db, D® aDb½ab}
P(L) = {S® A½B, A ® aA½aC, C ® aCb½ab, B ® Bb½Db, D® aDb½ab}

5.    Tentukan sebuah gramar bebas konteks untuk bahasa :
L = bilangan bulat non negatif genap. Jika bilangan tersebut terdiri dari dua digit atau lebih maka nol tidak boleh muncul sebagai digit pertama.

Jawab :

Langkah kunci : Digit terakhir bilangan harus genap. Digit pertama tidak boleh nol. Buat tiga himpunan terpisah : bilangan genap tanpa nol (G), bilangan genap dengan nol (N), serta bilangan ganjil (J).
P(L) = {S ® N½GA½JA, A ® N½NA½JA, G® 2½4½6½8, 
N® 0½2½4½6½8, J ® 1½3½5½7½9}





C. Mesin Pengenal Bahasa


Untuk setiap kelas bahasa Chomsky, terdapat sebuah mesin pengenal bahasa. Masing-masing mesin tersebut adalah :

Kelas Bahasa
Mesin Pengenal Bahasa
Unrestricted Grammar (UG)
Mesin Turing (Turing Machine), TM
Context Sensitive Grammar (CSG)
Linear Bounded Automata, LBA
Context Free Gammar (CFG)
Pushdown Automata, PDA
Regular Grammar, RG
Finite State Automata, FSA

FINITE STATE AUTOMATA (FSA)


·       FSA didefinisikan sebagai pasangan 5 tupel : (Q, ∑, δ, S, F).

Q : himpunan hingga state

∑ : himpunan hingga simbol input (alfabet)
δ : fungsi transisi, menggambarkan transisi state FSA akibat pembacaan simbol input.
       Fungsi transisi ini biasanya diberikan dalam bentuk tabel.
S Î Q : state AWAL
F Ì Q : himpunan state AKHIR

Contoh : FSA untuk mengecek parity ganjil
Q ={Gnp, Gjl}                                     diagram transisi
 
∑ = {0,1}

tabel transisi
δ
0
1
Gnp
Gnp
Gjl
Gjl
Gjl
Gnp

S = Gnp, F = {Gjl}




·       Ada dua jenis FSA :

·             Deterministic finite automata (DFA)
·             Non deterministik finite automata.(NFA)

-      DFA : transisi state FSA akibat pembacaan sebuah simbol bersifat tertentu.

                           δ  : Q ´® Q

-      NFA : transisi state FSA akibat pembacaan sebuah simbol bersifat tak tentu.
                  δ : Q ´® 2Q

DFA :

Q = {q0, q1, q2}         
δ diberikan dalam tabel berikut :
                  
= {a, b}
δ
a
b
S = q0
q0
q0
q1
F = {q0, q1}
q1
q0
q2

q2
q2
q2

           a               b                                                a
                       



          q0                         q1                         q2         b








 
                     
                          a                                  b

Kalimat yang diterima oleh DFA : a, b, aa, ab, ba, aba, bab, abab, baba
Kalimat yang dittolak oleh DFA  : bb, abb, abba

DFA ini menerima semua kalimat yang tersusun dari simbol a dan b yang tidak mengandung substring bb.

Contoh :

Telusurilah, apakah kalimat-kalimat berikut diterima DFA di atas :

abababaa   è diterima
aaaabab      è diterima
aaabbaba    è ditolak

Jawab :

i)        δ (q0,abababaa) Þ δ (q0,bababaa) Þ δ (q1,ababaa) Þ
δ (q0,babaa) Þ δ (q1,abaa) Þ δ (q0,baa) Þ δ (q1,aa) Þ
δ (q0,a) Þ q0
   Tracing berakhir di q0 (state AKHIR) Þ kalimat abababaa diterima

ii)    δ (q0, aaaabab) Þδ (q0,aaabab) Þδ (q0,aabab) Þ
δ (q0,abab) Þ δ (q0,bab) Þ δ (q1,ab) Þ δ (q0,b) Þ q1

      Tracing berakhir di q1 (state AKHIR) Þ kalimat aaaababa  diterima


iii) δ (q0, aaabbaba) Þ δ (q0, aabbaba) Þ δ (q0, abbaba) Þ
δ (q0, bbaba) Þ δ (q1,baba) Þ δ (q2,aba) Þ δ (q2,ba) Þ δ (q2,a) Þq2

      Tracing berakhir di q2 (bukan state AKHIR) Þ kalimat aaabbaba ditolak



Kesimpulan :

sebuah kalimat diterima oleh DFA di atas jika tracingnya berakhir di salah satu state AKHIR.


NFA :

Berikut ini sebuah contoh NFA (Q, ∑, δ, S, F). dimana :
Q = {q, q, q,q, q}            δ diberikan dalam tabel berikut :                  
= {a, b,c}
δ
a
b
c
S = q
q
{q, q}
{q, q}
{q, q}
F = {q}
q
{q, q}
{q}
{q}

q
{q}
{q, q}
{q}

q
{q}
{q}
{q, q}

q
Æ
Æ
Æ

Ilustrasi graf untuk NFA adalah sebagai berikut :

         a, b, c                                       a, b, c     








 
                                    a
            q                                           q














 
            c             b                                             a

                                                            b
            q                    q                                           q
                                               

         a, b, c                a, b, c    


                                                       c
                                            
kalimat yang diterima NFA di atas : aa, bb, cc, aaa, abb, bcc, cbb
kalimat yang tidak diterima NFA di atas : a, b, c, ab, ba, ac, bc


Sebuah kalimat di terima NFA jika :

·       salah satu tracing-nya berakhir di state AKHIR, atau
·       himpunan state setelah membaca string tersebut mengandung state AKHIR

Contoh :

Telusurilah, apakah kalimat-kalimat berikut diterima NFA di atas :
 ab, abc, aabc, aabb

Jawab :

1. δ(q,ab) Þ δ(q,b) È δ(q ,b) Þ {q, q} È {q} = {q, q, q}

Himpunan state TIDAK mengandung state AKHIR Þ kalimat ab tidak diterima


2. δ(q,abc) Þ δ(q,bc) È δ(q ,bc) Þ { δ(q,c) È δ(q,c)}Èδ(q, c)
{{ q, q}È{ q}}È{ q} = {q, q, q,q}
Himpunan state TIDAK mengandung state AKHIR Þ kalimat abc tidak diterima

3. δ(q,aabc) Þ δ(q,abc) È δ(q ,abc)Þ{ δ(q,bc) È δ(q ,bc)} È
δ (q ,bc) Þ{{ δ(q, c) È δ(q,c)} È δ(q, c)} È δ(q, c) Þ
{{{ q, q}È { q}} È {q}} È {q} = {q, q, q,q}
Himpunan state TIDAK mengandung state AKHIR Þ kalimat aabc tidak diterima

4. δ(q,aabb) Þ δ(q,abb) È δ(q ,abb)
    Þ { δ(q,bb) È δ(q ,bb)} È δ (q ,bb)
         Þ{{ δ(q, b) È δ(q,b)} È δ(q, b)} È δ(q, b)
Þ{{{ q, q}È { q, q}} È {q}} È {q} = {q, q, q, q}
Himpunan state mengandung state AKHIR Þ kalimat aabb diterima